iklanjualbeli.info Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya mengambil langkah penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat sekitar hutan dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) jual beli buah kopi atau ceri bersama PT Wisnu Surya Danapati. Penandatanganan yang berlangsung di Aula Kantor Perhutani Tasikmalaya ini menjadi tonggak baru dalam memperkuat sistem perdagangan hasil hutan bukan kayu (HHBK), khususnya komoditas kopi yang semakin potensial di pasar domestik maupun internasional.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Administratur KPH Tasikmalaya, Danu Prasetyo, bersama jajaran Tim Pengembangan Bisnis Perhutani. Dari pihak perusahaan swasta, turut hadir Direktur Utama PT Wisnu Surya Danapati, Tommy Sujanto, beserta timnya. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi antara sektor kehutanan milik negara dan dunia usaha dalam menciptakan rantai nilai kopi yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Tujuan Kerja Sama
Melalui PKS ini, PT Wisnu Surya Danapati akan bertindak sebagai mitra pembeli utama buah kopi hasil panen petani binaan Perhutani. Sistem kerja sama dirancang untuk memberikan kepastian pasar bagi petani kopi di wilayah kerja KPH Tasikmalaya sekaligus mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas.
Menurut Administratur Danu Prasetyo, kerja sama ini tidak hanya sebatas transaksi jual beli, tetapi merupakan upaya konkret dalam membangun tata niaga kopi yang sehat dan inklusif. Ia menegaskan bahwa selama ini para petani hutan kerap menghadapi tantangan besar dalam hal pemasaran hasil panen, karena tidak memiliki akses langsung ke pembeli besar. Dengan hadirnya PT Wisnu Surya Danapati sebagai mitra strategis, rantai pasok kopi menjadi lebih terjamin.
“Kami berharap kerja sama ini bisa menciptakan sistem pemasaran kopi yang berkeadilan. Petani mendapatkan harga yang layak, sementara Perhutani dapat memperkuat perannya sebagai pengelola sumber daya hutan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Danu.
Komitmen Perusahaan Swasta
Dari sisi PT Wisnu Surya Danapati, kerja sama ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam membangun rantai pasok bahan baku kopi yang berkelanjutan. Tommy Sujanto, selaku Direktur Utama, menegaskan bahwa perusahaannya berkomitmen untuk memberikan manfaat nyata kepada petani dan memastikan hasil panen terserap dengan harga yang sesuai standar pasar.
“Kami melihat potensi besar kopi rakyat di kawasan hutan Perhutani. Melalui kemitraan ini, kami ingin memastikan keberlanjutan produksi, mulai dari pembinaan mutu, pendampingan teknis, hingga akses ke pasar premium,” kata Tommy.
Ia juga menambahkan bahwa perusahaannya akan memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan pascapanen dan peningkatan kualitas biji kopi. Dengan begitu, hasil panen petani tidak hanya terserap, tetapi juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasar ekspor.
Pemberdayaan Petani Sekitar Hutan
Kerja sama ini merupakan bagian dari program kemitraan kehutanan yang dijalankan Perhutani. Melalui program ini, masyarakat sekitar hutan diajak untuk menjadi bagian aktif dalam pengelolaan kawasan hutan, tidak hanya melalui kegiatan tanam, tetapi juga melalui budidaya tanaman produktif seperti kopi, madu, dan tanaman herbal.
Petani yang tergabung dalam kelompok tani hutan (KTH) binaan Perhutani Tasikmalaya akan memperoleh keuntungan langsung melalui sistem bagi hasil yang transparan. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan akses ke bimbingan teknis dan sertifikasi produk, yang dapat meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional.
Langkah ini sejalan dengan misi Perhutani untuk mendorong transformasi ekonomi hijau di wilayah kerja kehutanan. Dengan model kemitraan ini, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga aktor utama dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dampak terhadap Perekonomian Lokal
Kopi telah menjadi salah satu komoditas unggulan di wilayah Tasikmalaya. Dengan dukungan Perhutani, produksi kopi hutan diharapkan meningkat baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Kehadiran mitra swasta seperti PT Wisnu Surya Danapati akan memperluas akses pasar dan mempercepat penyerapan hasil panen petani.
Selain dampak ekonomi, kerja sama ini juga membawa manfaat lingkungan. Sistem budidaya kopi yang diterapkan di kawasan hutan dilakukan dengan metode agroforestri, yaitu pola tanam yang memadukan tanaman kehutanan dan pertanian secara berimbang. Pola ini membantu menjaga kesuburan tanah, meningkatkan keanekaragaman hayati, serta mencegah erosi di lahan miring.
Dengan demikian, pengembangan kopi hutan tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga memperkuat peran hutan sebagai penyerap karbon alami.
Harapan ke Depan
Penandatanganan PKS ini diharapkan menjadi contoh nyata sinergi antara BUMN Kehutanan dan sektor swasta dalam menciptakan ekonomi berbasis keberlanjutan. Ke depan, Perhutani berencana memperluas model serupa ke komoditas lain seperti madu hutan, gula aren, dan rempah-rempah agar lebih banyak masyarakat sekitar hutan yang terlibat dalam kegiatan produktif.
Bagi PT Wisnu Surya Danapati, kolaborasi ini akan menjadi langkah awal untuk membangun ekosistem bisnis kopi yang lebih inklusif. Perusahaan berkomitmen menjadikan kopi hutan Tasikmalaya sebagai produk unggulan berdaya saing global, sembari tetap menjaga keberlanjutan alam yang menjadi sumber kehidupannya.
Penutup
Kerja sama antara Perhutani KPH Tasikmalaya dan PT Wisnu Surya Danapati menjadi bukti bahwa keberlanjutan dan profitabilitas bisa berjalan beriringan. Melalui kemitraan ini, petani sekitar hutan mendapat akses pasar yang lebih luas, Perhutani memperkuat fungsi sosial-ekonomi hutan, sementara perusahaan swasta memperoleh pasokan bahan baku berkualitas tinggi.
Langkah ini menegaskan bahwa pengelolaan hutan berkelanjutan bukan hanya tentang konservasi, tetapi juga tentang kesejahteraan manusia yang hidup di dalam dan di sekitarnya.

Cek Juga Artikel Dari Platform jalanjalan-indonesia.com
